![]() |
|
sumber: google.com |
Mengutip salah
satu perkataan Imam Ghazali bahwa yang paling jauh di dunia ini adalah masa
lalu. Masa lalu memang patut disebut sebagai hal yang paling jauh di dunia ini
karena kita tidak akan pernah bisa kembali ke masa lalu walaupun hanya sedetik
saja. Bila kita renungkan, betapa berharganya waktu yang kita miliki. Terkadang
saking banyaknya pekerjaan, sering kali orang-orang berandai-andai kalau saja
sehari itu 48 jam. Munkinkah?
kita cermati, bisa saja sehari itu 48 jam asalkan satu jamnya sama dengan 30
menit. Kalau begitu kenapa sehari semalam harus dihitung sebagai 2 x 12 jam.
Seperti yang dapat kita lihat di jam tangan atau di jam dinding analog, angka
yang tertera pasti selalu 12 angka. Padahal bisa saja kita anggap sehari
semalam adalah 20 jam sehingga satu jam sama dengan 72 menit.
asalnya angka 12 ini?
perhitungan jumlah jam dalam sehari menjadi 12 jam adalah berdasarkan
perhitungan manusia jaman dahulu kala saat pertama kali melakukan perhitungan
waktu. Manusia saat itu membagi waktu siang menjadi 12 berdasarkan perhitungan
jari tangan. Jauh sebelum adanya jam tangan
atau jam dinding, manusia jaman dulu menghitung waktu dengan jari mereka.
saat itu menghitung waktu dengan ruas-ruas jari mereka. Ruas-ruas jari yang
digunakan adalah jari kelingking, jari manis, jari tengan, dan jari telunjuk
pada kedua tanagannya. Sehingga bila kita hitung ruas-ruas jarinya ada 12 ruas.
Sedangkan jari jempol digunakan sebagai penunjuk ruas saat berhitung.
Perhitungan ini begitu cocok saat digunakan untuk perhitungan menit dan detik,
5 x 12, yaitu 60. Jadi begitulah asal mula 12 angka pada jam. (aii)*